Kamis, 23 Juli 2015

Imaji Merah Muda

Gambar : Dunia Jilbab


Berteriak meronta
Berbalut keadaan merah muda
Merah muda yang manis
Merah muda yang menangis

Imaji merah muda
Semuanya merah muda
Tiada hari tanpa merah muda

Riak air mata gemericik
Membasahi sitrah di depannya
Gadis itu,
Sedang jatuh cinta

Logikanya tak bersenyawa dengan nurani
Ada yang pelan-pelan mendominasi hatinya
Apakah merah muda?

Dilema
Tak seorangpun memahami
Nurani berfitrah menghamba
Namun hawahu membelai menggoda logika

Mengerti titik akhir yang ditujunya
Mengetahui bahwa Ia tak mungkin dihamba asmara
Gemericik air menghapus Sang merah muda
Lambat laun menjadi putih

Putih,
Fitrahnya sebagai Abdi
Abdi sesuatu yang mendominasi hidupnya

Kabupaten Bandung, 4 Juli 2015
Rahma Fadhila

Minggu, 14 Juni 2015

"Da Akumah Apa Atuh"



Sumber gambar : www.keepcalmandposters.com


"Da aing mah apa atuh, ga bernilai dimata maneh. Ibarat remeh sangu yang kudu disapu"

Sering ga sih denger kata-kata sejenis itu? Sering lah ya pasti *maksa*. Apalagi beberapa waktu lalu kata-kata "da aku mah atuh" lagi happening sekali.

Then i realized that there is "somethin' wrong" in that sentence. Ya, sesuatu yg salah ada di maknanya. Seakan-akan yg ngucapin tuh adalah remaja labil yang lagi putus asa dan gak berharga dan merasa gak berarti dan seterusnya...

*jujur sayapun pernah haha*

Sampai akhirnya saya sadar.....

Come on, dear. Your quality wasn't built only by someone's perspective. Open your mind, then see what a large the world is. Don't let your mind think that you aren't valuable.

Remember that only God can judge you. So, give your best effort to achieve your best value.

Ya. The only one you can do is giving your best effort. Saya sadar akan hal itu setelah ditempa banyak hal sama Yang Maha Kuasa.

Dan akhirnya setelah beberapa lama galau sayapun mikir kalau energi saya habis untuk ngegalau. Ngapain ngabisin energi untuk hal yang ga ada hasilnya? Pikir saya waktu itu. Haphap, sayapun mulai untuk move up dan mengalihkan energi saya ke hal yang lebih bermanfaat.

Intinya, jangan pernah anggap diri kamu gak berharga hanya karena diremehkan. Berikan usaha terbaikmu dan saatnya lakukan pembuktian.

Sekian coretan absurd dan sedikit cerita saya yang menginspirasi gak penting, semoga bisa jadi pelajaran :)

Salam produktif,
R. Fadhila

Selasa, 09 Juni 2015

Pemuda



Sumber Gambar : www.manager.bg


Nanar
Menatap dunia yang semakin busuk
Segelintir peristiwa menambah samar kebaikan yang ada
Silau akan apa yang seharusnya dilakukan

Ingin menjerit namun terbungkam
Ingin berlari namun terpaku
Ingin bersuara namun tak diizinkan

Darah semakin mendidih
Namun suara semakin lirih
Berniat merestorasi keadaan
Apa daya tak dihargai

Percayalah...
Dengan izin-Nya
Kita punya daya,

Kita adalah goncangan dari pertahanan egoistik segelintir manusia,
Kita adalah embun perubahan dari sebuah kekeringan identitas,
Kita adalah raksasa yang bersiap mengkerdilkan jiwa-jiwa diktator,
Kita adalah payung yang menaungi derasnya hujan propaganda,

Kita sehangat mentari pagi,
Yang terbuka menyambut hangatnya perubahan.

Kita adalah semangat,
Kita adalah energi,
Kita adalah kekuatan.

Karena kita,
Adalah PEMUDA


Bandung, 9 Juni 2015
Rahma Fadhila

Rabu, 13 Mei 2015

World as Policy of Kindness

Sumber Gambar : The Muslim Show
Saya menulis ini dalam kondisi krisis kepercayaan. Kepercayaan pada apapun yang terjadi di dunia ini. Satu

hal yang saya tau, saya sedang sangat hampa.

Pernahkah anda berpikir tentang apa itu kebaikan? Lagi lagi mata sebagian dari kita terbutakan oleh apa yang terjadi di dunia ini. Dunia berbicara bahwa kebaikan memiliki parameter yang kriterianya mereka ciptakan sendiri.

Seperti contoh, pada film x si tokoh a merupakan pemeran protagonis. Dan tokoh b merupakan pemeran antagonis. Ketika tokoh b melakukan kejahatan kepada tokoh a, tokoh a seakan hanya bisa memaafkan walaupun kejahatan itu berulang kali terjadi. Ini hanya salah satu contoh dari perbuatan para manusia "dibalik layar" yang memiliki misi tertentu.

Pada masanya, mereka seakan memetakan parameter kebaikan semenjak kita lahir. Hingga akhirnya melemahkan generasi. Padahal Rasulullah saw mengajarkan kita untuk membela diri ketika kita teraniaya.

Disaat sesuatu yang sebetulnya baik menjadi begitu buruk dimata dunia, disitulah para manusia "dibalik layar" menuai keberhasilan.

Ini hanya berdasarkan pengamatan yang saya lakukan. Segala sesuatu dikembalikan pada anda sendiri.

And then, what should be the parameters of kindness? You must know itself :)

Mari menjadikan Al-Quran dan Sunnah sebagai acuan hidup kita!

Salam Ukhuwah,
R. Fadhila