Minggu, 14 Juni 2015

"Da Akumah Apa Atuh"



Sumber gambar : www.keepcalmandposters.com


"Da aing mah apa atuh, ga bernilai dimata maneh. Ibarat remeh sangu yang kudu disapu"

Sering ga sih denger kata-kata sejenis itu? Sering lah ya pasti *maksa*. Apalagi beberapa waktu lalu kata-kata "da aku mah atuh" lagi happening sekali.

Then i realized that there is "somethin' wrong" in that sentence. Ya, sesuatu yg salah ada di maknanya. Seakan-akan yg ngucapin tuh adalah remaja labil yang lagi putus asa dan gak berharga dan merasa gak berarti dan seterusnya...

*jujur sayapun pernah haha*

Sampai akhirnya saya sadar.....

Come on, dear. Your quality wasn't built only by someone's perspective. Open your mind, then see what a large the world is. Don't let your mind think that you aren't valuable.

Remember that only God can judge you. So, give your best effort to achieve your best value.

Ya. The only one you can do is giving your best effort. Saya sadar akan hal itu setelah ditempa banyak hal sama Yang Maha Kuasa.

Dan akhirnya setelah beberapa lama galau sayapun mikir kalau energi saya habis untuk ngegalau. Ngapain ngabisin energi untuk hal yang ga ada hasilnya? Pikir saya waktu itu. Haphap, sayapun mulai untuk move up dan mengalihkan energi saya ke hal yang lebih bermanfaat.

Intinya, jangan pernah anggap diri kamu gak berharga hanya karena diremehkan. Berikan usaha terbaikmu dan saatnya lakukan pembuktian.

Sekian coretan absurd dan sedikit cerita saya yang menginspirasi gak penting, semoga bisa jadi pelajaran :)

Salam produktif,
R. Fadhila

Selasa, 09 Juni 2015

Pemuda



Sumber Gambar : www.manager.bg


Nanar
Menatap dunia yang semakin busuk
Segelintir peristiwa menambah samar kebaikan yang ada
Silau akan apa yang seharusnya dilakukan

Ingin menjerit namun terbungkam
Ingin berlari namun terpaku
Ingin bersuara namun tak diizinkan

Darah semakin mendidih
Namun suara semakin lirih
Berniat merestorasi keadaan
Apa daya tak dihargai

Percayalah...
Dengan izin-Nya
Kita punya daya,

Kita adalah goncangan dari pertahanan egoistik segelintir manusia,
Kita adalah embun perubahan dari sebuah kekeringan identitas,
Kita adalah raksasa yang bersiap mengkerdilkan jiwa-jiwa diktator,
Kita adalah payung yang menaungi derasnya hujan propaganda,

Kita sehangat mentari pagi,
Yang terbuka menyambut hangatnya perubahan.

Kita adalah semangat,
Kita adalah energi,
Kita adalah kekuatan.

Karena kita,
Adalah PEMUDA


Bandung, 9 Juni 2015
Rahma Fadhila